Friday 26 March 2010

SOAL UJIAN PRAKTEK TIK TAHUN 2009/2010

Soal Ujian Praktek Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Tahun Akademik 2009 - 2010 SMPN 1 Jalaksana.
Perintah :
Kerjakanlah soal dibawah ini menggunakan MS. Word, MS. Excel dan Acrobat Reader selanjutnya kirimkanlah melalui email anda menggunakan Attachment (lampiran). Untuk mendapatkan soal silahkan download terlebih dulu. Kemudian buka melalui Acrobat Reader dan lakukan print kemudian dilanjutan dengan mengerjakan soal sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Untuk Download lakukanlah klik pada teks di bawah ini :

SOAL UJIAN PRAKTEK TIK KLS 9

Petunjuk Kerja :
  1. Buka aplikasi internet seperti : opera / mozila dan ketik alamat web pada kotak address yaitu irpansusanto.blogspot.com
  2. Download terlebih dahulu file soal ujian praktek TIK KLS 9 kemudian baca petunjuknya
  3. Download soal 1 dan buka menggunakan Acrobat Reader yang terlebih dahulu mencari informasi yang sudah ditentukan. Bobot Nilai 30
  4. Kerjakan soal 2 menggunakan MS Excel. Bobot Nilai 30
  5. Kerjakan soal 3 menggunakan MS Word. Bobot Nilai 20
  6. Sukses mengirimkan melalui email Nilai 20
  7. Jika sudah selesai, Kirimkanlah melalui Email anda ke email ujianpraktek_spensana@yahoo.co.id Bobot Nilai 40
  8. Jangan lupa pada saat anda mau mengirimkan email pada kotak judul tulis : Ujian Praktek TIK 2010
Batas Waktu Pengerjaan :
Mulai dari tanggal 2 April sampai dengan 9 April 2010


Pekerjaan siswa yang akan dinilai Soal 1 dalam Acrobat Reader (PDF), soal 2 dalam MS Excel dan soal 3 dalam MS. Word, , selain itu dianggap belum menyerahkan dan bagi siswa yang belum/tidak mengirimkan dianggap belum mengikuti Ujian Praktek TIK.
Baca Selanjutnya...

Saturday 6 March 2010

PERMASALAHAN EKONOMI

A. KEBUTUHAN
a. Pengertian
Kebutuhan ialah Sesuatu yang kita perlukan dan harus dipenuhi guna mempertahankan kelangsungan hidup seperti pangan, sandang, papan
Keinginan ialah sesuatu yang kita inginkan, namun jika tidak terpenuhi tidak akan mengganggu kelangsungan kehidupan kita, seperti keinginnan terhadap barang mewah
b. Pengolongan Kebutuhan
Kebutuhan manusia banyak dan beraneka ragam, bahkan tidak hanya beraneka ragam tetapi bertambah terus tidak ada habisnya sejalan dengan perkembangan peradaban dan kemajuan ilmu dan teknologi. Satu kebutuhan telah Anda penuhi, tentu akan datang lagi kebutuhan yang lainnya. Namun demikian, kita dapat menggolongkan kebutuhan-kebutuhan sebagaimana bagan berikut ini:
1. Kebutuhan menurut intensitasnya
Kebutuhan ini dipandang dari urgensinya, atau mendesak tidaknya suatu kebutuhan. Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi tiga: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tertier.
Kebutuhan Primer : kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi agar kita tetap hidup, seperti kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal,dsb.
Kebutuhan Sekunder : kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural, kebutuhan ini timbul bersamaan meningkatnya peradaban manusia seperti: pendidikan, tamasya, olah raga, dll.
Kebutuhan Tertier : kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan manusia, seperti kebutuhan akan perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, dsb.
Dewasa ini banyak barang yang semula dipandang mewah, sekarang telah digolongkan menjadi kebutuhan sekunder, seperti: pesawat TV, telepon, dan komputer. Demikian juga untuk pendidikan dan kesehatan telah digolongkan menjadi kebutuhan primer, mengingat kebutuhan ini sangat mendesak dan penting bagi kehidupan manusia.
2. Kebutuhan menurut sifatnya
Kebutuhan ini dibedakan menurut dampak atau pengaruhnya terhadap jasmani dan rohani.
Kebutuhan jasmani, contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal, dsb.
Kebutuhan rohani, contohnya: musik, menonton bola, ibadah, dsb.

3. Kebutuhan menurut waktu
Kebutuhan ini dibedakan menurut waktu sekarang dan waktu masa yang akan datang. Kebutuhan sekarang, adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga, seperti: makan di saat lapar, atau obat-obatan pada saat sakit. Kebutuhan masa depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang akan datang, misalnya: tabungan hari tua, asuransi kesehatan, dsb.

4. Kebutuhan menurut wujud
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan material, yaitu kebutuhan berupa barang-barang yang dapat diraba dan dilihat. Misalnya: buku, sepeda, radio, dsb.

5. Kebutuhan menurut subyek
Kebutuhan ini dibedakan menurut pihak-pihak yang membutuhkan. Kebutuhan ini meliputi: kebutuhan individu, yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang membutuhkan, misalnya: kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru.
Kebutuhan masyarakat, disebut juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama, yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama, misalnya: telepon umum, jalan umum, WC umum, rasa aman, dsb.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan

1. Keadaan alam
Mengakibatkan perbedaan kebutuhan. Orang yang tinggal di daerah kutub yang luar biasa dingin membutuhkan pakaian tebal untuk menahan hawa dingin yang serasa menggigit tulang. Sedangkan kita yang tinggal di daerah tropis cukup memakai pakaian tipis. Tampaknya keadaan alam mendorong manusia membutuhkan barang-barang yang sesuai dengan kondisi alam di tempat yang bersangkutan. Cobalah bandingkan, kebutuhan orang yang tinggal di daerah pegunungan dengan kebutuhan orang yang tinggal di daerah pantai!

2. Peradaban baru
Juga berpengaruh terhadap kebutuhan. Makin tinggi peradaban, makin tinggi pula kualitas barang yang dibutuhkan.Tentunya Anda pernah belajar sejarah! Coba Anda amati kebutuhan pada masa primitif, dan bandingkan dengan kondisi masyarakat kita yang sudah mengenal peradaban yang lebih tinggi. Kebutuhan masyarakat primitif lebih menekankan kebutuhan primer, kebutuhan itu pun dipenuhi secara sederhana. Untuk makanan misalnya, mereka hanya tinggal memungut dari hutan atau sekitar tempat tinggalnya.

3. Adat istiadat
Dan tradisi masyarakat berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat. Misalnya tradisi upacara perkawinan, tradisi mudik lebaran, dsb. Untuk kegiatan itu tentunya juga akan berpengaruh terhadap aneka ragam kebutuhan.

4. Agama dan Kepercayaan
Agama dan kepercayaan juga berpengaruh terhadap kebutuhan misalnya pemakaian jilbab bagi wanita muslim

5. Pendidikan
Pendidikan juga mempengaruhi kebutuhan manuasia misalnya kebutuhan akan jaringan internet bagi orang yang memiliki pendidikan tinggi dibandingkan orang biasa yang tidak membutuhkan sama sekali tentang kebutuhan internet

d. Alat Pemuas Kebutuhan
Setelah kita amati ternyata kebutuhan manusia itu banyak dan beraneka ragam. Bagaimana dengan Anda? Apa saja yang Anda perlukan? Cobalah dihitung! Alat-alat pemuas kebutuhan seperti perlatan rumah tangga, sepatu, sepeda, pakaian, yang Anda butuhkan itu dalam ilmu ekonomi disebut barang, sedangkan pelayanan listrik, telepon, guru juga dapat memuaskan kebutuhan Anda sehingga disebut barang juga, tetapi lebih lazim disebut jasa. Dalam kehidupan sehari-hari barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan jumlahnya terbatas, sehingga untuk memperolehnya kita harus mengeluarkan pengorbanan (waktu, biaya atau tenaga). Barang yang demikian ini disebut barang ekonomi. Selain itu ada barang yang jumlahnya melimpah seperti sinar matahari di daerah tropis, udara bersih di daerah pegunungan. Barang-barang ini untuk memperolehnya tanpa pengorbanan, sehingga disebut barang bebas. Barang-barang bebas tidak dipersoalkan dalam ilmu ekonomi.
e. Kegunaan Benda
Untuk lebih memahami bagaimana barang dan jasa dapat memenuhi kebutuhan manusia, marilah kita kelompokkan barang/jasa tersebut menurut kegunaan, hubungannya dengan benda lain dan prosesnya.
1. Benda Menurut Kegunaannya
Benda dibedakan sebagai benda konsumsi, yaitu benda yang dapat langsung digunakan memenuhi kebutuhan, contoh untuk ini adalah makanan, pakaian, buah-buahan, dsb. benda produksi, atau disebut juga barang modal. Benda ini dapat digunakan untuk memproduksi benda lain, termasuk benda produksi ini adalah peralatan, dan mesin-mesin. Barang ekonomi diperoleh dengan pengorbanan. Barang bebas diperoleh tanpa pengorbanan.
2. Benda menurut hubungannya dengan benda lain meliputi :
Benda komplementer adalah benda yang dalam penggunaannya harus bersama-sama dengan benda lain. Coba Anda pikirkan, benda apa itu? Misalnya: minyak dan kompor, bensin dengan kendaraan, dsb.
Benda substitusi, benda ini dalam penggunaannya dapat saling menggantikan, misalnya jagung dapat menggantikan beras, margarine dengan mentega, jasa bus dapat menggantikan kereta api.

3. Benda menurut proses pembuatannya.
Selain pembagian guna benda tadi, dapat juga kegunaan benda dilihat dari proses pembuatannya. Untuk ini benda dapat dilihat sebagai bahan baku seperti: hasil hutan, hasil pertanian, atau barang tambang. Sebagai barang setengah jadi, misalnya: barang untuk industri kecil, kulit untuk sepatu, kopra untuk minyak goreng, dsb. Dan barang jadi, seperti: meja, kursi, sepeda, kemeja, dsb.

Kegunaan Benda
a. Guna dasar (Elementary Utility),
adalah kegunaan benda karena benda itu merupakan bahan untuk membuat benda lain.
b. Guna bentuk (Form Utility),
kegunaan benda yang terjadi karena adanya perubahan bentuk pada benda tersebut.
c. Guna tempat (Place Utility),
kegunaan benda terjadi karena benda tersebut dipindahkan ke tempat yang lebih membutuhkan. Untuk kegiatan ini peranan transportasi sangat penting. Batu di gunung setelah diproduksi berguna sebagai dekorasi dinding rumah
d. Guna waktu (Time Utility),
kegunaan benda ini terjadi karena adanya waktu, misalnya:
- Padi pada saat panen kurang berguna, dan akan lebih berguna pada saat paceklik.
- Tabungan untuk hari tua.
- Obat-obatan pada waktu sakit, payung pada waktu hujan.

e. Guna milik (Possesion Utility),
kegunaan benda ini terjadi setelah seseorang memiliki benda tersebut, misalnya:
Sepatu yang ada di toko kurang berguna tetapi setelah sepatu tersebut dibeli dan dimiliki dapat digunakan untuk ke sekolah atau berolah raga.
Baca Selanjutnya...

Kelangkaan Alat Pemuas Kebutuhan

Penciptaan dan pengolahan benda hingga menjadi lebih berguna untuk memenuhi kebutuhan manusia memerlukan usaha atau produksi, dengan mencurahkan bahanbahan dasar, tenaga, pikiran, waktu, peralatan, uang dan keahlian yang kesemuanya disebut sumber daya produksi.
Sumber alam : adalah benda dan kekuatan yang tersedia di alam semesta, yang secara langsung atau tidak langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, misalnya: tanah, air, sinar matahari, barang-barang galian, dsb.
Sumber daya manusia : sumber daya manusia ini meliputi tenaga jasmani dan rohani yang diperlukan untuk mengambil dan mengolah sumber alam, hingga menjadi benda yang lebih berguna. Sumber daya modal : adalah barang-barang (sarana) yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang lain, misalnya: uang, bahan mentah, mesin, perkakas, dsb.
Wira usaha : adalah sumber daya manusia yang menyatukan ketiga sumber daya (alam, tenaga kerja, dan modal) dan bertanggung jawab atas kelancaran usaha produksi.
Faktor-faktor yang menyebabkan kelangkaan ialah : Sumber daya alam yang terbatas, Banyaknya sumber daya alam yang rusak karena ulah manusia, terbatasnya kemampuan manuasia, kebutuhan manusia meningkat lebih cepat dibandingkan pemuas kebutuhan manusia.

Masalah Pokok Ekonomi

Pokok masalah ekonomi ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi dan distribusi. Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda. Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda. Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.
Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh aliran ekonomi modern, yaitu apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi. Apa dan siapa. Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat: apakah bahan makanan yang dipilih? – apakah pakaian, tempat tinggal atau jasa lain? - serta berapa banyak barang tersebut diproduksi? Bagaimana. Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan yang harus dipecahkan adalah: bagaimana barang tersebut diproduksi? - siapa yang memproduksi? -sumber daya apa yang digunakan? - teknologi apa yang digunakan? Untuk siapa. Setelah pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah: untuk siapa (for whom) barang yang akan diproduksi? - siapa yang harus menikmati?
Baca Selanjutnya...

Sistem Ekonomi

1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya. Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri.
Tentunya Anda akan bertanya apa tugas pemerintah dalam sistem ekonomi tradisional ini? Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat. Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.

2. Sistem Ekonomi Terpusat
Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari pusat. Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak dapat berkembang. Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-negara yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan aspirasi rakyat, akhir-akhir ini sudah ditinggalkan.

3. Sistem Ekonomi Pasar
Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme proses. Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi produsen memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan keinginan dan daya beli konsumen. Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin terdesak tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi.

4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi. Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar.
Baca Selanjutnya...

Biaya Peluang (Opportunity Cost)

Masalah ekonomi yang dihadapi oleh menusia mendorong manusia untuk selalu bersikap rasional dalam menentukan berbagai pilihan, agar sumber daya alam yang dimilikinya dapat digunakan untuk emuaskan kebutuhan hidup dengan semaksimal mungkin. Dalam ekonomi dikenal istilah biaya peluang pportunity Cost). Biaya peluang adalah biaya yang timbul akibat memilih sebuah peluang terbaik dari beberapa lternatif yang tersedia. Ketika seseorang dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan dan harus memilih salah satu di antaranya maka alternatif yang tidak dipilihnya itulah yang menjadi biaya peluang. Menurut pendapat kalian, di antara makanan tersebut mana yang menjadi pilihan pertama, kedua, dan ketiga? Karena kalian hanya dapat memilih salah satu di antaranya maka pilihan kedua dan ketiga itulah yang dimaksud dengan biaya peluang.
Seperti juga yang terjadi pada salah satu faktor produksi yaitu tenaga kerja, jika seorang pekerja engambil salah satu kesempatan atau peluang untuk melakukan suatu produksi maka secara bersamaan dia akan kehilangan peluang untuk melakukan produksi pada bidang lain. Kehilangan kesempatan itulah yang
disebut opportunity cost atau biaya peluang. Setiap orang harus selalu berusaha untuk mendapatkan manfaat tertinggi dari setiap alternatif pilihan dan mengambil biaya peluang yang terendah. Contoh lain dari opportunity cost pada kesempatan kerja adalah Faris ditawari untuk bekerja di suatu perusahaan dengan gaji Rp1.000.000,00 per bulan. Di sisi lain Faris memiliki kemampuan secara keahlian dan modal untuk melakukan produksi suatu barang dengan peluang mendapatkan laba Rp5.000.000,00 per bulan, tetapi setelah melalui proses produksi dan promosi selama 4 bulan. Dari ilustrasi di atas, jika Faris lebih memilih mengambil peluang untuk melakukan produksi sendiri maka dia telah kehilangan peluang untuk bekerja pada orang lain dengan gaji Rp1.000.000,00 selama 4 bulan. Itulah yang dimaksud Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3

Masalah Ekonomi dan Kaitannya dengan Kelangkaan Kebutuhan Manusia

1. Masalah ekonomi terjadi karena adanya kesenjangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhannya terbatas.
2. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas disebabkan beberapa faktor, yaitu sifat alami manusia, tingkat pendapatan, lingkungan alam, lingkungan sosial, teknologi informasi, agama dan kepercayaan, akulturasi budaya, dan perdagangan internasional.
3. Barang sebagai alat pemuas kebutuhan manusia digolongkan menurut cara memperolehnya, kegunaan proses produksi, dan hubungannya dengan barang lain.
4. Kegunaan barang sebagai alat pemuas kebutuhan digolongkan menjadi kegunaan bahan dasar (Elementary Utility), kegunaan bentuk (Form Utility), kegunaan waktu (Time Utility), kegunaan tempat (Place Utility), dan kegunaan kepemilikan (Ownership Utility).
6. Untuk dapat memenuhi kebutuhannya manusia harus memanfaatkan sumber daya yang dimiliki yang terdiri dari sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal.
Baca Selanjutnya...

Permintaan (Demand)

1. Pengertian Permintaan

Menurut William A. Mc Eachern dalam bukunya Pengantar Ekonomi Makro, di sebuah daerah terpencil negara bagian Pensylvania terdapat sebuah bangunan kuning yang diberi nama Pecchin s Mart. Jika kita lihat, kondisi bangunan itu tidak begitu baik. Gang-gang di tempat itu tidak diberi pembatas, atap melengkung yang kalau hujan dipastikan akan bocor, tetapi mengapa konsumen rela datang jauh-jauh dan bergabung dalam kekacauan dan kejorokan di Pecchin s Mart? Jawabannya adalah karena Pecchin s Mart berpedoman pada aturan pedagang yang telah dikenal selama ribuan tahun, yaitu harganya paling murah dibandingkan dengan toko lainnya.
Dari uraian di atas kita dapat menyimak bagaimana permintaan begitu banyak meskipun kondisi pasar tidak begitu baik. Lalu apakah itu permintaan?
Permintaan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Permintaan absolut
Permintaan absolut adalah permintaan yang tidak didukung oleh daya beli, tetapi lebih merupakan angan-angan. Setiap orang dapat dipastikan mempunyai permintaan absolut.

b. Permintaan potensial
Permintaan potensial adalah permintaan yang akan diwujudkan dengan sejumlah uang yang dimiliki. Artinya, permintaan yang didukung daya beli, tetapi belum dilaksanakan. Misalnya, dengan uang sebesar Rp100.000,00 di tabungan, seseorang berniat membeli sepatu, dan sedang memikirkan sepatu merk apa yang hendak dibelinya. Orang-orang yang memiliki permintaan potensial inilah yang biasanya menjadi sasaran iklan dan berbagai bentuk promosi lainnya.

c. Permintaan efektif
Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang atau jasa yang dilakukan sesuai dengan daya beli yang dimiliki. Misalnya, Faris akhirnya membeli sepatu dengan merk X seharga Rp75.000,00.

Permintaan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini.
1. Harga barang itu sendiri
Harga barang merupakan faktor utama yang memengaruhi permintaan seseorang atau pasar. Harga yang murah, tetapi mutu yang baik, akan menjadikan permintaan lebih banyak, sedangkan harga tinggi dengan mutu yang biasa-biasa saja menjadikan permintaan berkurang.
2. Perubahan harga barang yang berkaitan
Jika kompor gas disubstitusikan dengan kompor minyak tanah maka ketika terjadi kenaikan harga gas maka permintaan terhadap kompor minyak tanah bertambah sebagai barang pengganti karena dianggap lebih murah. Contoh lainnya jika gas adalah barang komplementer dari kompor gas maka ketika harga gas naik akan menyebabkan permintaan kompor gas menjadi turun.

3. Pendapatan masyarakat (daya beli masyarakat)
Pendapatan memengaruhi daya beli seseorang. Semakin besar pendapatan, permintaan terhadap barang cenderung meningkat. Begitupun semakin kecil pen- dapatan maka akan semakin kecil pula permintaan terhadap barang

4. Populasi penduduk (banyak sedikitnya jumlah penduduk)
Semakin banyak jumlah penduduk suatu daerah maka semakin besar pula permintaan barang di daerah tersebut.
5. Selera konsumen (minat/keinginan masyarakat)

Misalnya, setelah ditemukan alat komunikasi berupa telepon selular, selera orang beralih dari telepon rumah ke telepon selular sehingga permintaan akan jenis telepon tersebut semakin meningkat.

6. Adanya barang pengganti (subtitusi)
Ketika harga gas naik, masyarakat beralih pada barang substitusinya, yaitu minyak tanah sehingga permintaan minyak tanah akan meningkat.

7. Tingkat kebutuhan terhadap suatu macam barang (intensitas kebutuhan)

Kebutuhan barang pokok, seperti pangan, papan, dan sandang di daerah bencana (seperti di Nangroe Aceh Darussalam dan Pangandaran, Jawa barat) sangat mendesak sehingga tingkat permintaan akan kebutuhan pangan, papan, dan sandang sangat besar dibandingkan di daerah lainnya.

8. Mode (trend)
Mode mendorong orang untuk menyesuaikan diri dengan zamannya sehingga sangat memengaruhi permintaan akan barang karena jika tidak membeli barang sesuai dengan mode atau trendnya saat itu, akan cenderung ketinggalan zaman.
2. Hukum Permintaan

Hukum permintaan menyatakan bahwa antara harga dan jumlah barang yang diminta berbanding terbalik. Artinya, jika harga naik, akan menyebabkan jumlah barang yang diminta turun, dan sebaliknya jika harga turun, akan menyebabkan jumlah barang yang diminta naik, dengan syarat ceteris paribus, yaitu faktor-faktor lain dianggap konstan.
Contoh konkret dari Hukum Permintaan adalah ketika harga telepon selular semakin lama semakin murah maka permintaan akan barang tersebut meningkat secara signifikan.

Jika faktor harga yang memengaruhi permintaan maka akan menyebabkan kurva permintaan bergerak. Namun, jika faktor lain yang memengaruhi permintaan akan menyebabkan kurva permintaan bergeser.
Baca Selanjutnya...

Penawaran (Supply)

1. Pengertian Penawaran
Macam-macam penawaran adalah sebagai berikut.
a. Penawaran perseorangan (individu), adalah penawaran yang datang dari seorang produsen (penjual) terhadap barang yang akan dijualnya kepada konsumen.
b. Penawaran kolektif (bersama), adalah penawaran yang berasal dari beberapa penjual (produsen) yang akan menjual barang kebutuhan untuk konsumen.
Adapun hal-hal yang memengaruhi penawaran adalah sebagai berikut.
1. Harga
Jika harga sayuran di pasar tinggi, petani akan meningkatkan jumlah produksinya sehingga kuantitas yang ditawarkan akan naik.

2. Biaya input (faktor produksi)
Untuk menghasilkan kedelai yang baik, dibutuhkan faktor produksi berupa tanah, benih, pupuk, dan tenaga kerja. Jika salah satu atau seluruh faktor produksi tersebut mengalami kenaikan, petani akan mengurangi produksi dan menawarkan hasil produksi (kedelai) lebih sedikit. Atau mungkin produksi kedelainya dihentikan dan digantikan dengan produksi lain yang mungkin lebih menguntungkan petani.
3. Tingkat teknologi
Seorang pengrajin sepatu sebelum adanya mesin dapat menghasilkan sepatu 250 pasang seminggu, tetapi ketika menemukan mesin yang dapat memproduksi sepatu 1.000 pasang dalam seminggu, jumlah penawaran pun bertambah.
4. Keuntungan/laba (keuntungan yang diharapkan)
Jika harga kedelai diperkirakan akan turun pada akhir tahun ini, petani akan mengurangi produksi kedelainya dan menggantikannya dengan produksi yang lain.
5. Adanya tingkat persaingan
Semakin tinggi persaingan suatu barang karena semakin banyaknya produsen maka jumlah penawaran pun semakin banyak.
6. Harapan masa depan (e pectation)
Ketika suatu barang langka di pasaran, produsen mencoba menahan barang tersebut untuk tidak ditawarkan dulu ke pasar dengan harapan harga naik terus dan produsen akan mendapatkan laba yang besar dari perbuatannya. Perbuatan ini termasuk penimbunan yang di dalam etika bisnis tidak diperkenankan karena merugikan banyak orang.


2. Hukum Penawaran

Hukum penawaran menyatakan bahwa hubungan antara harga barang/jasa dan jumlah yang ditawarkan positif. Artinya, jika harga naik, jumlah yang ditawarkan juga naik. Demikian pula sebaliknya jika harga turun, jumlah yang ditawarkan juga mengalami penurunan dengan syarat ceteris paribus, yaitu faktor-faktor lain dianggap konstan.
Contoh berlakunya hukum penawaran adalah ketika petani sedang panen raya, harga barang yang dipanen tersebut akan jatuh.
Sama seperti pada permintaan, jika faktor harga memengaruhi penawaran, hal itu akan menyebabkan kurva penawaran bergerak. Namun, jika faktor lain yang memengaruhi penawaran, akan menyebabkan kurva penawaran bergeser.
Baca Selanjutnya...

Harga Pasar/Harga Keseimbangan (Equilibrium)

Harga adalah kemampuan suatu barang/jasa yang dinyatakan dengan uang. Dengan adanya harga, orang menjadi mudah dalam melakukan tukar-menukar dan kita dapat membandingkan nilai barang.
Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli pada saat terjadinya transaksi. Harga pasar sering disebut juga harga keseimbangan sebab harga tersebut terjadi setelah ada keseimbangan antara permintaan dan penawaran barang.
Proses terbentuknya harga pasar.
1. Secara praktik
Adanya proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli di suatu pasar dan harga disetujui oleh kedua belah pihak sehingga harga pasar disebut harga objektif.

2. Dalam tabel permintaan dan penawaran
Apabila pada harga tertentu jumlah permintaan dan jumlah penawaran sama, harga pasar disebut harga keseimbangan. Misalnya, diketahui data permintaan dan penawaran suatu barang sebagai berikut.

3 . Dalam grafik permintaan dan penawaran
Dengan pendekatan ini kita perlu membuat kurva permintaan dan kurva penawaran terlebih dahulu. Apabila kita gabungkan kedua kurva tersebut, akan didapatkan titik potong antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Titik itulah yang menunjukkan harga pasar atau harga kesimbangan (equilibrium price), yang dilambangkan dengan huruf E.
Baca Selanjutnya...

Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Menurut M. Suparmoko dan Maria R. Suparmoko elastisitas menunjukkan tanggapan dari variabel tidak bebas karena adanya perubahan dalam variabel bebas tertentu. Besarnya koefisien elastisitas ini ditunjukkan oleh perbandingan antara persentase perubahan dalam variabel tidak bebas dan persentase perubahan variabel bebas yang memengaruhinya.
Dalam hal permintaan dan penawaran akan suatu barang/jasa terdapat tiga macam elastisitas, yaitu elastisitas permintaan/penawaran karena perubahan harga karena perubahan pendapatan, dan karena perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan dengan barang/jasa yang dibicarakan.


1. Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of
Demand)

Elastisitas harga permintaan adalah tingkat kepekaan perubahan jumlah barang/jasa yang diminta terhadap perubahan harga.


a. Macam-macam Elastisitas Harga Permintaan

1. Permintaan Elastis (Ed > 1)
Apabila diperoleh Ed > 1, sifat permintaan dikatakan elastis. Hal ini berarti konsumen peka terhadap perubahan harga barang atau perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah yang diminta lebih dari 1%. Barang-barang yang mempunyai sifat permintaan yang elastis adalah barang-barang yang mempunyai pengganti (substitusi) dan barang-barang elektronik, seperti VCD, televisi, dan DVD.
2. Permintaan Inelastis (Ed < 1)
Pada jenis elastisitas ini konsumen kurang peka terhadap perubahan harga. Artinya, meskipun harga naik atau turun, masyarakat akan tetap membelinya. Barang yang mempunyai elastisitas yang inelastis adalah barang-baramg kebutuhan pokok dan barang-barang yang tidak mempunyai pengganti (subtitusi). Ed < 1 berarti perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta kurang dari 1%.

3. Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)
Elastisitas permintaan ini mengandung arti bahwa perubahan harga sebesar 1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang diminta sebesar 1%.
4. Permintaan Elastis Sempurna (Ed = • )
Suatu barang/jasa disebut memiliki elastisitas sempurna jika memiliki koefisien elastisitas tak terhingga. Dengan demikian, pada harga tertentu jumlah yang diminta konsumen mencapai tidak terhingga atau berapa pun persediaan barang/jasa yang ada akan habis diminta oleh konsumen. Salah satu komoditas yang memiliki ciri ini adalah bahan bakar minyak (BBM).
5. Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)
Untuk barang yang penting sekali (kebutuhan yang sangat pokok), berapa pun perubahan harga tidak akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Kurva untuk jenis elastisitas ini akan berbentuk garis lurus yang sejajar dengan sumbu vertikal (sumbu P).
b. Faktor-faktor yang memengaruhi Elastisitas Permintaan

Jika kita mengambil keputusan dari uraian di atas, ternyata barang/
jasa tertentu tidak memiliki elastisitas yang sama. Faktor yang
memengaruhinya adalah sebagai berikut.
1. Ketersediaan barang subtitusi atas suatu barang dan juga semakin tinggi tingkat kemampuannya mensubtitusi maka permintaan barang tersebut semakin elastis.
2. Intensitas kebutuhan (desakan kebutuhan)
Kebutuhan pokok bersifat inelastis, artinya semakin penting kebutuhan pokok itu semakin inelastis permintaannya. Artinya, meskipun harga naik, masyarakat tetap membutuhkan dan tetap membelinya. Sebaliknya, barang mewah lebih bersifat elastis karena tidak mesti diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pembelinya dapat ditunda dan jumlah pembeli banyak seandainya harga turun.
3. Pendapatan konsumen
Jika pendapatan konsumen relatif besar dibandingkan dengan harga barang, permintaan akan inelastis. Sebaliknya, konsumen yang berpendapatan kecil dengan terjadinya perubahan harga sedikit saja akan memengaruhi permintannya terhadap barang sehingga permintaan bersifat elastis.

4. Tradisi
Barang yang sudah menjadi kebiasaan (tradisi) untuk dipergunakan, barang tersebut harganya akan naik. Orang akan tetap membelinya sehingga untuk barang ini permintaannya cenderung elastis.
2. Elastisitas Harga Penawaran (Price Elasticity of Supply)

Elastisitas harga dari penawaran adalah tingkat/derajat kepekaan perubahan jumlah yang ditawarkan terhadap perubahan harga.

a. Macam-macam Elastisitas dari Penawaran
1. Penawaran Elastis (Es > 1)
Penawaran yang elastis mengandung arti bahwa penjual peka (sensitif) terhadap perubahan harga, yaitu adanya perubahan harga sebesar 1% menyebabkan perubahan jumlah yang ditawarkan lebih dari 1%.
2. Penawaran Inelastis (Es < 1)
Penawaran inelastis ditandai dengan penjual yang tidak/
kurang peka terhadap perubahan harga. Perubahan harga sebesar
1% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang
ditawarkan kurang dari 1%.
. Penawaran Elastisitas Uniter/Satuan (Es = 1)
Jenis elastisitas ini ditandai dengan persentase perubahan harga sama dengan persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
4. Penawaran Elastis Sempurna (Es = • )
Pada harga tertentu jumlah barang yang ditentukan tidak terbatas, atau perubahan harga 0% menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih 0%.
5. Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)
Penawaran inelastis sempurna ditandai oleh perubahan harga yang tidak memengaruhi jumlah barang yang ditawarkan. Pada tingkat harga berapa pun jumlah barang yang ditawarkan tetap.
b. Faktor-faktor yang Memengaruhi Elastisitas Harga dari Penawaran
1. Waktu
Yang dimaksud waktu di sini adalah kesempatan produsen/ penjual untuk menambah jumlah produksi. Waktu dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Jangka waktu sangat pendek
Produsen tidak dapat menambah barang dalam waktu yang sangat pendek karena penawaran tergantung persediaannya (harus menunggu masa panen), seperti produksi di bidang pertanian, misalnya sayur-mayur dan buah-buahan. Waktu dalam beberapa hari saja ± 40 hari menyebabkan penawaran bersifat inelastis.

b. Jangka pendek
Produsen masih tetap dapat menambah produksi barang yang ditawarkan walaupun tidak dapat memperbesar kapasitas produksi yang ada, seperti bangunan, mesin-mesin, tetapi dengan cara bekerja lebih lama dari waktu sebelumnya atau menambah bahan baku sehingga produksi dapat ditambah. Penawaran dalam waktu ini dapat elastis atau inelastis.
c. Jangka panjang
Penawaran bersifat elastis karena produsen mempunyai banyak kesempatan untuk memperluas kapasitas produksi (areal pertanian, mesin-mesin, pabrik baru, dan tenaga ahli). Makin lama waktu makin elastis.

2. Daya tahan produk
Produk-produk hasil pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan yang mudah busuk, pecah, dan layu sehingga penawarannya cenderung inelastis. Akan tetapi, produk-produk dengan daya tahan lebih lama, seperti kulkas, mesin jahit, dan kompor gas, cenderung lebih elastis.

3. Kapasitas produksi
Industri yang beroperasi di bawah kapasitas optimal cenderung membuat kurva penawaran elastis.
Baca Selanjutnya...

Pasar

Seperti yang telah dibahas pada pembelajaran sebelumnya bahwa terbentuknya harga pasar disebabkan terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli. Untuk dapat menyepakati tingkat harga tertentu pihak penjual dan pembeli harus dipertemukan terlebih dahulu dalam sebuah pasar.
Pasar yang kita gambarkan di atas tentunya merupakan gambaran pasar dalam pengertian sehari-hari, sementara menurut ilmu ekonomi pasar adalah bertemunya permintaan dan penawaran untuk suatu barang/jasa yang diperjual- belikan. Hal ini berarti cakupan pengertian pasar lebih luas dibandingkan dengan pengertian pasar sehari-hari yang hanya menunjukkan suatu tempat.
Pertemuan permintaan dan penawaran tidak hanya dilakukan di pasar (tempat), tetapi juga di luar pasar, melalui alat-alat komunikasi, misalnya telepon, teleks dan surat.
Barang-barang yang diperdagangkan pun tidak hanya sebatas barang- barang konsumsi, tetapi juga barang-barang produksi, seperti mesin, bahan mentah, tenaga kerja, dan jasa. Bahkan, pasar modal, pasar surat berharga (bursa), dan sejenisnya.
Fungsi Pasar
Dalam kehidupan sehari-hari, pasar tentunya sangat penting. Karena pasar memiliki fungsi sebagai berikut.
1. Pembentukan nilai harga
Pasar berfungsi untuk pembentukan harga (nilai) karena pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli yang kemudian saling menawar dan akhirnya membuat kesepakatan suatu harga. Harga atau nilai ini merupakan suatu hasil dari proses jual beli yang dilakukan di pasar.

2. Pendistribusian
Pasar mempermudah produsen untuk mendistribusikan barang dengan para konsumen secara langsung. Pendistribusian barang dari produsen ke konsumen akan berjalan lancar apabila pasar berfungsi dengan baik.

3. Promosi
Pasar merupakan tempat yang paling cocok bagi produsen untuk memperkenalkan (mempromosikan) produk-produknya kepada konsumen.
Karena pasar akan selalu dikunjungi oleh banyak orang, meskipun tidak diundang.
Baca Selanjutnya...

Pasar Output

Pasar output adalah pasar yang memperjualbelikan produk (barang/jasa)
sebagai hasil produksi perusahaan.

1. Pasar Menurut Bentuk

a. Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition)
Pasar persaingan sempurna adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran yang ditandai oleh jumlah produsen dan konsumen sangat banyak dan hampir tidak terbatas.
Ciri-ciri pokok pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut.
1. Terdapat banyak sekali penjual (perusahaan) dan pembeli
Karena terdapat banyak sekali penjual dan pembeli, masing-masing tidak dapat menentukan harga (price taker). Harga terbentuk dengan kesepakatan antara kedua belah pihak (mekanisme pasar).
2. Produk-produk homogen (persis sama)
Barang yang dihasilkan oleh para produsen homogen, persis sama baik dalam bentuk, warna, kualitas, dan lain-lain sehingga produk yang satu merupakan substitusi yang sempurna bagi produk dari produsen yang lain.

3. Bebas keluar masuk pasar
Dalam pasar persaingan sempurna baik penjual maupun pembeli bebas untuk keluar masuk pasar, tidak ada aturan tertentu yang membatasi hal tersebut. Karena dengan adanya batasan dan hambatan akan mengurangi persaingan.

4. Penjual dan pembeli mengetahui kondisi pasar secara sempurna Masing-masing penjual maupun pembeli dapat memperoleh informasi dengan cepat dan tepat tentang perubahan harga dan
produk sehingga masing-masing tidak dapat menjadi penentu
harga.

5. Faktor-faktor produksi bergerak bebas
Faktor-faktor produksi bergerak bebas tidak dikuasai oleh salah satu atau beberapa produsen saja sehingga tidak ada pihak yang dapat menentukan harga secara sepihak.

6. Tidak ada campur tangan pemerintah
Adanya campur tangan pemerintah akan menimbulkan batasan- batasan dan hambatan untuk terbentuknya persaingan sempurna.


Konsekuensi dari ciri-ciri persaingan sempurna adalah sebagai berikut.
1. Masing-masing penjual hanya berperan sebagai price taker
(penerima harga).
2. Kurva permintaan yang dihadapi oleh setiap penjual secara individual berbeda dengan kurva permintaan pasar. Permintaan pasar berslop negatif (menurun), sedangkan kurva permintaan yang dihadapi horizontal.
3. Produsen tidak terlalu bersaing satu sama lain karena adanya homogenitas produk dan banyaknya produsen.
4. Barang yang ditawarkan penjual akan laku berapa pun jumlahnya tanpa mengalami penurunan harga.
Kebaikan pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut.
1. Pada pasar persaingan sempurna tidak tampak kegiatan saling menyaingi antarpenjual.
2. Penjual tidak mungkin mengadakan persaingan harga dengan maksud merebut pasar karena harga pasar adalah suatu yang harus diterima masing-masing produsen.
3. Barang yang ditawarkan penjual akan laku berapa pun jumlahnya tanpa mengalami penurunan harga.
4. Tidak mungkin mengubah bentuk barang untuk merebut pasar karena adanya homogenitas barang.
5. Informasi tentang pasar telah diketahui oleh saingan usaha dan usaha untuk menyaingi perusahaan lainnya juga tidak menghasilkan apa-apa karena jumlah saingan sangat tidak terbatas.
6. Konsumen tidak perlu beradu tegang tentang tawar-menawar harga barang karena harga tidak dapat dipengaruhi oleh siapa pun.

Kelemahan pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut.
1. Pasar persaingan sempurna sulit dijumpai, sebab:
a. homogenitas barang sulit dilaksanakan sebab konsumen lebih sering datang ke pasar yang heterogen (banyak pilihan alternatif);
b. harga tidak dapat ditawar-tawar lagi.
2. Adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan informasi menyebabkan kemajuan dalam kualitas dan kuantitas serta jenis yang memaksa adanya persaingan produk antarprodusen.
3. Keuntungan maksimum yang diperoleh pedagang sudah dapat diprediksi sejak awal karena harga tidak dapat dipengaruhi oleh pedagang.
4. Pasar gelap (black market) dapat muncul sewaktu-waktu.

Penentuan harga dan jumlah barang pada pasar persaingan sempurna
Dalam model persaingan sempurna dapat dibedakan antara perusahaan secara individu dan perusahaan sebagai suatu industri yaitu kumpulan perusahaan yang sejenis. Kurva permintaan yang dihadapi sebuah perusahaan berbentuk garis lurus horizontal karena berapa pun permintaan harga tetap sesuai dengan kesepakatan. Namun, kurva permintaan bagi industri (pasar) tetap berbentuk normal yaitu menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
Baca Selanjutnya...

Manajemen

1. Unsur Manajemen
Jika kita mempelajari literatur manajemen, akan terlihat bahwa istilah manajemen
mengandung 3 unsur:
1. Manajemen sebagai suatu proses, yaitu proses pelaksanaan tujuan tertentu.
2. Manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas, yaitu aktivitas
yang dilakukan setiap manajer.
3. Manajemen adalah seni yang meliputi kemampuan dan keahlian sebagai seorang
pelaksana.
Dapat dirumuskan bahwa manajemen adalah kegiatan-kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sebuah perusahaan untuk mencapai tujuantujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Fungsi-fungsi manajemen
Banyak pendapat mengenai fungsi manajemen, di antaranya berikut ini:
1. George R. Terry, fungsi manajemen adalah planning, organizing, actuating, dan
controlling.
2. Lyndall F. Urwick, fungsi manajemen yaitu forecasting, planning, organizing,
commanding, coordinating, dan controlling.
3. Dr. Winardi S.E., fungsi manajemen yaitu planning, organizing, coordinating, actuating,
leading, communication, dan controlling.
4. Luther Gullich, fungsi manajemen yaitu planning, organizing, staffing, directing,
coordinating, reporting, dan budgeting.
5. Henry Fayol, fungsi manajemen yaitu planning, organizing, commanding, coordinating,
dan controlling.
6. John Robert Baishfine Ph.D, fungsi manajemen yaitu perencanaan, organisasi, dan
komando.
7. Dr. S.P. Siagian M.P.A., fungsi manajemen yaitu planning, organizing, motivating, dan
controlling.
Jika pendapat-pendapat di atas digabungkan maka fungsi manajemen adalah forecasting,
planning, organizing, directing, commanding, controlling, motivating, staffing, coordinating,
dan reporting.
1. Forecasting (Peramalan)
Adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan taksiran terhadap
berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat
dilakukan. Misalnya, sebuah penerbit majalah waruta harus mengadakan forecasting
mengenai pemasaran dengan memperhatikan daya serap konsumen, situasi, sosial dan
ekonomi, serta kebiasaan konsumen.
2. Planning (Perencanaan)
Kegiatan pertama seorang manajer adalah melakukan suatu perencanaan. Rencana
sebagai suatu pedoman dan penuntun arah kegiatan. Rencana dibuat sekarang dan
dilaksanakan pada waktu yang akan datang.
Langkah-langkah menyusun suatu rencana:
�� menetapkan tujuan yang akan dicapai (What = apa yang hendak dicapai),
�� menetapkan bagaimana tujuan itu dicapai (How = bagaimana),
�� menetapkan di mana kegiatan itu dilaksanakan (Where = di mana),
�� menetapkan waktu pelaksanaan (When = kapan), dan
�� menetapkan orang-orang/personel yang tepat melaksanakannya (Who = siapa).
3. Organizing (Organisasi)
Organisasi adalah sekelompok personel/orang yang bekerja sama dalam melaksanakan
tugas-tugas yang ditetapkan untuk mencapai tujuan. Setiap orang melaksanakan tugasnya
dengan penuh tanggung jawab serta berpedoman pada rencana kerja atau petunjuk
pelaksanaan kerja. Oleh karena itu, pengorganisasian meliputi penentuan dan penugasan
golongan pekerjaan.
Struktur organisasi ada 4 (empat) macam, yaitu organisasi garis, fungsional, garis dan
staf, serta staf dan fungsional.
a. Organisasi Garis
Organisasi garis hanya mengenal satu komando. Satu wewenang yang turun dan
manajer puncak langsung kepada manajer menengah dan dari manajer menengah
langsung kepada mandor.
b. Organisasi Fungsional
Bagian organisasi didasarkan pada fungsi/pekerja. Dalam organisasi fungsional,
pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas karena setiap atasan berwenang
memberi komando pada setiap bawahan.
c. Organisasi Garis dan Staf
Bentuk organisasi garis dan staf umumnya dianut oleh organisasi besar dengan
wilayah kerja yang luas dan memiliki bidang tugas yang beraneka ragam serta jumlah
karyawan yang banyak. Di dalam organisasi seperti ini terdapat beberapa orang staf.
Staf adalah orang yang ahli dalam bidang tertentu, yang bertugas memberi saran dan
nasihat dalam bidangnya kepada pimpinan organisasi tersebut.
d. Organisasi Staf dan Fungsional
Bentuk organisasi staf dan fungsional merupakan kombinasi dari bentuk organisasi
fungsional dengan organisasi garis dan staf.
4. Staffing (Penempatan)
Staffing berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi dengan merekrut tenaga
kerja dan pengembangannya agar setiap personel yang terlibat dalam suatu organisasi
dapat memberikan daya guna yang maksimal.

5. Actuating (Menggerakkan/Pelaksanaan)
Actuating adalah usaha untuk menciptakan suasana sehingga para karyawan
berkehendak dan mau berusaha mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Usaha
actuating ini biasanya akan berhasil jika para pekerja diperlakukan dengan baik, didorong
untuk maju, serta diberikan semangat untuk dapat berkembang dan meningkatkan
prestasinya.
6. Coordinating (Koordinasi)
Koordinasi adalah menghubungkan, menyatupadukan, dan menyelaraskan pekerjaan
bawahan sehingga dapat bekerja sama secara terarah dalam berusaha mencapai tujuan
perusahaan. Tujuan dalam fungsi koordinasi adalah untuk menghindari kekacauan,
perselisihan, dan kekosongan dalam kegiatan.
7. Commanding atau Directing
Directing adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberikan
bimbingan, saran, dan perintah kepada bawahan dalam pelaksanaan tugasnya masingmasing
sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dalam usaha mencapai tujuan
perusahaan.
8. Leading
Merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh manajer yang menyebabkan orang lain
bertindak.
Pekerjaan tersebut meliputi 5 (lima) hal, yaitu:
�� mengambil keputusan,
�� mengadakan komunikasi,
�� memberikan semangat, inspirasi, dan dorongan,
�� memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta
�� memperbaiki pengetahuan dan sikap bawahan.
9. Motivating
Motivating adalah pemberian inspirasi, semangat, dan dorongan kepada bawahan agar
melakukan kegiatan secara sukarela sehingga bawahan mampu meningkatkan
produktivitasnya semaksimal mungkin.
10. Reporting
Reporting adalah menyampaikan atau melaporkan perkembangan atau hasil kegiatan
secara lisan maupun tulisan kepada yang berkepentingan sehingga yang menerima
laporan dapat memperoleh gambaran lengkap mengenai pelaksanaan tugas dan
pengambilan keputusan berdasarkan laporan tersebut.

11. Controlling (Pengawasan)
Pengawasan diartikan sebagai menilai kembali apa yang telah dilaksanakan dan apabila
perlu menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga pelaksanaan tugas dapat dilakukan
sesuai dengan rencana. Proses melakukan pengawasan dilakukan dalam 3 (tiga) tahap,
yaitu:
• mengukur hasil pekerjaan,
• membandingkan hasil pekerjaan dengan standar yang telah ditentukan sebelumnya,
serta
• mengoreksi penyimpangan dalam pembiayaan dan efisiensi kerja.
Baca Selanjutnya...

BUMN

Perusahaan-perusahaan pemerintah di Indonesia ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga
jenis, yaitu:
1. Perusahaan Negara Umum (Perum)
2. Perusahaan Negara Jawatan (Perjan)
3. Perseroan Terbatas Negara (Persero)
Ketiga jenis ini bisa dimiliki oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Persero adalah perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh negara/pemerintah daerah
dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negaraTujuan persero adalah mencari
keuntungan maksimum dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang ada secara efisien,
demikian juga, dengan perusahaan daerah yang bertujuan untuk mencari keuntungan yang
nantinya digunakan dalam pembiayaan pembangunan daerah.
Perum dan Perjan ini agak berbeda dengan Persero. Perum dan Perjan bukanlah suatu
organisasi perusahaan yang semata-mata bertujuan mencari keuntungan, melainkan untuk
melayani kepentingan umum masyarakat di bidang jasa-jasa vital dan kesejahteraan umum
masyarakat. Pelayanan yang diberikan oleh Perum dan Perjan tetap berpegang pada patokan
efisiensi dan efektivitas perusahaan.
Contoh:
- Persero adalah PT Pusri, PT Semen Gresik, PT Aneka Gas dan Industri, PT Pupuk Kujang.
Perusahaan Daerah adalah Purosani, PD. Percetakan Radya Indria, PD. Kerta Wisata.
- Perusahaan Umum adalah Perum Listrik Negara, Perum Telekomunikasi, Perum Pos dan
Giro
Baca Selanjutnya...

SMS GRATIS

adsensecamp